Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Bidang Riset, Inovasi, dan Teknologi Daerah telah menyalurkan bantuan tahap ketiga untuk penanganan stunting di Desa Simoro dan Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi.
Kepala Brida Provinsi Sulteng Faridah Lamarauna di Palu, Rabu, mengatakan fokus penanganan penurunan stunting di Kabupaten Sigi melalui pola gotong royong antarperangkat daerah di lingkup Provinsi Sulteng dengan beberapa pemangku kepentingan.
Melalui pola penanganan tersebut, setiap perangkat daerah akan diberi tanggung jawab minimal dua desa untuk penurunan prevalensi stunting.
“Komitmen Brida Provinsi Sulteng bersama-sama dengan Universitas Tadulako dan PT Jasa Raharja telah menyalurkan bantuan ke Desa Simoro sebanyak tiga kali dan Desa Tuva sebanyak dua kali,” katanya.
Penyaluran bantuan tahap ketiga untuk penanganan stunting di dua desa tersebut dilakukan pada Sabtu (9/3).
Bantuan tahap ketiga untuk Desa Simoro mendapatkan susu formula delapan kardus untuk anak usia 1-4 tahun, susu untuk ibu hamil enam kardus, dan telur lima rak.
Desa Tuva mendapatkan susu formula 14 kardus untuk anak usia 1-4 tahun, susu untuk ibu hamil lima kardus, dan telur tujuh rak.
Sekretaris Brida Provinsi Sulteng Agustin Tobondo berharap bantuan dimanfaatkan dan berdampak terhadap bertambah berat dan tinggi badan anak.
Untuk ibu hamil, katanya, diharapkan konsumsi susu dapat bermanfaat bagi mereka yang pada gilirannya dapat melahirkan bayi yang sehat dan tidak terindikasi stunting.
Penyaluran bantuan berikutnya akan dilakukan 14 hari setelah penyaluran bantuan tahap ketiga.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, Kabupaten Sigi masih menjadi wilayah di Sulteng dengan angka stunting tertinggi yakni 36,8 persen, sedangkan prevalensi stunting di Sulawesi Tengah di angka 28,2 persen.